Portal Pantura, Brebes – Setelah menunggu hampir dua tahun, warga yang terdampak bencana tanah bergerak di Dukuh Karanganyar, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, akhirnya akan segera memiliki rumah hunian tetap yang aman. Langkah ini merupakan hasil kerja keras Pemerintah Kabupaten Brebes, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) Jateng. Mereka menggulirkan program kepemilikan rumah bertajuk “Tuku Lemah Oleh Omah” untuk memfasilitasi relokasi warga yang terdampak bencana.
Pada hari Selasa 12 November 2024, sosialisasi terkait pembangunan rumah untuk korban tanah bergerak ini diadakan di Aula Kantor Baledesa Sridadi, Kecamatan Sirampog. Hadir dalam acara ini Penjabat (Pj) Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan MT, yang menyatakan kegembiraannya karena setelah dua tahun berada di hunian sementara (huntara), 64 warga terdampak bencana akhirnya akan segera mendapat rumah permanen di lokasi yang aman dan telah mendapat kajian kelayakan dari Badan Meteorologi.
“Alhamdulillah, dengan gotong royong dan dukungan semua pihak, keinginan warga untuk memiliki rumah tetap akhirnya bisa terwujud. Pembangunan rumah di lokasi baru ini sudah melewati kajian dari pihak terkait, sehingga keamanan warga bisa lebih terjamin,” kata Djoko Gunawan.
Selain memfasilitasi pembangunan rumah, Pemkab Brebes turut membantu dalam pembebasan lahan yang akan dijadikan lokasi relokasi. Pemkab bekerja sama dengan Baznas Brebes, yang membantu menutupi kekurangan dana sebesar Rp245 juta untuk pembebasan lahan tersebut. Dana ini sangat berarti dalam mempercepat proses relokasi, mengingat pengadaan lahan kerap menjadi kendala utama dalam pelaksanaan relokasi korban bencana.
Pj. Bupati Djoko Gunawan menambahkan, sebenarnya Desa Sridadi memiliki dua lokasi yang terdampak tanah bergerak, yakni Dukuh Karanganyar dan Dukuh Limbangan. Namun, untuk warga Dukuh Limbangan, proses relokasi masih menunggu hasil kajian kelayakan dari Badan Meteorologi.
Program relokasi ini akan menggunakan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN), yang dinilai lebih aman dan efisien dari segi anggaran. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) Provinsi Jawa Tengah, Ir. Arief Djatmiko MA, mengungkapkan bahwa pembangunan RUSPIN akan dimulai pada tahun 2025. Sistem RUSPIN dipilih karena rumah ini dirakit menggunakan panel yang saling terhubung sehingga lebih stabil dan tahan terhadap potensi pergeseran tanah.
“Rumah ini diberikan kepada warga dengan skema stimulan. Setiap kepala keluarga akan mendapat bantuan sebesar Rp40 juta untuk membangun rumah tersebut. Namun, untuk kebutuhan tambahan seperti air dan listrik, warga diharapkan bisa mengusahakannya secara swadaya. Semangat gotong royong sangat diharapkan dalam proses ini,” jelas Arief.
Kepala Desa Sridadi, Sudaryo, SH, mengungkapkan bahwa lokasi relokasi yang terletak di Dukuh Legok Desa Sridadi memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi, yang diperoleh dari hasil gotong royong berbagai pihak, termasuk dana donasi, Corporate Social Responsibility (CSR), dan dukungan dari Baznas Brebes sebesar Rp245 juta.
“Lahan ini milik dua warga, yakni Bapak Sutrisno dan Bapak Sabarudin, yang bersedia menjual tanahnya untuk dijadikan tempat relokasi. Ini menunjukkan komitmen seluruh pihak dalam mewujudkan hunian aman bagi korban bencana,” ungkap Sudaryo.
Hani, seorang warga Dukuh Karanganyar penerima manfaat program RUSPIN, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh Pemkab Brebes. Menurutnya, kepastian memiliki rumah tetap di lokasi yang aman menjadi harapan besar bagi warga terdampak untuk memulai kembali kehidupan yang lebih baik dan stabil.
“Kami sekeluarga merasa lega dan senang. Terima kasih kepada Pemkab Brebes dan semua pihak yang terlibat. Di lokasi baru nanti, kami bisa membangun kembali kehidupan dan perlahan memulihkan ekonomi keluarga yang terguncang akibat bencana tanah bergerak tahun 2022 lalu,” ujarnya.
Usai acara sosialisasi, Pj. Bupati Djoko bersama dengan Kepala Dinperwaskim Brebes, Dani Asmoro, Kepala DPSDA TR Brebes Abdul Majid, Camat Sirampog Slamet Budi Raharjo, dan Kades Sridadi Sudaryo mengunjungi lokasi yang akan dijadikan tempat pembangunan RUSPIN di Dukuh Legok. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan lahan relokasi dan rencana pembangunan rumah yang akan dimulai dalam waktu dekat.
Dengan program relokasi ini, Pemkab Brebes berharap dapat memberikan perlindungan dan stabilitas kepada warga yang terdampak bencana, sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat di Desa Sridadi.***