Menurutnya, KONI tidak bisa bekerja sendirian dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan seperti UMUS.
“Kolaborasi ini sangat positif. Mahasiswa yang terlibat dalam organisasi olahraga bisa mendapatkan pengalaman berharga dalam manajemen keolahragaan dan penyelenggaraan event olahraga,” jelas Ade.
Ade juga menekankan pentingnya persiapan di tahap pra-Porprov 2025. Menurutnya, setiap cabang olahraga (cabor) harus benar-benar siap untuk menghadapi babak kualifikasi tersebut.
Fokus pada Persiapan Sejak Dini
Ketua KONI Kabupaten Brebes, Abdul Aris As’ad, mengakui bahwa prestasi olahraga di daerahnya masih berada di bawah rata-rata provinsi Jawa Tengah.
Namun, ia optimistis dengan persiapan yang matang, Brebes dapat meningkatkan posisinya di Porprov mendatang.
“Kami realistis dalam melihat tantangan ini. Oleh karena itu, persiapan harus dilakukan sejak dini, baik dari segi cabang olahraga, atlet, maupun pelatih. Januari 2025, kami akan memulai proses rekrutmen atlet dan pelatih yang akan diikutsertakan dalam pra-Porprov,” ungkapnya.
Rakerkab KONI tahun ini difokuskan pada penyusunan anggaran untuk mendukung persiapan pra-Porprov 2025.
Abdul Aris berharap dengan jumlah atlet yang lebih banyak berpartisipasi, peluang meraih prestasi juga akan semakin besar.
“Semakin banyak atlet yang berlaga, semakin besar peluang kita untuk meraih medali dan membawa nama Kabupaten Brebes ke posisi yang lebih baik di tingkat provinsi,” tegasnya.