Portal Pantura, Tegal – Pendaki asal Brebes akhirnya harus menerima keputusan pihak Base Camp Permadi pendakian Gunung Slamet dengan sangksi selama 5 tahun tak bisa mendaki Gunung Slamet.
Keputusan tersebut dibeberkan oleh Ketua Divisi Adventure Basecamp Permadi Guci Tegal Faisal Minggu 29 Desember 2024 di lokasi Base Camp Permadi kepada awak media.
Dijelaskan, Faisal kronologis kejadian pada 23 Desember 2024, para pendaki asal Brebes melaporkan ada pendaki mengalami trouble, yakni hipotermia, saat berada di Pos 4. Mendapat laporan tim basecamp segera bergerak dengan lima orang untuk membantu.
“Tim basecamp Permadi menemukan pendaki yang mengalami kendala akibat hipotermia dan ditinggalkan rekannya sendiri sehingga di evakuasi dibawa turun sampai basecamp.” Kata Faisal.
Usut punya usut setelah ditelusuri dan diinterogasi tim penyelamat Base Camp Peemadi, pelapor ini mengaku ternyata pendaki yang dilaporkan merupakan rekannya sendiri dalam Tim pendakian.
Faisal menyayangkan aksi rekan rekan korban Hipoterma yang meninggalkan dan menitipkan rekannya sendiri di Pos 4 tanpa ada sesikitpun rasa solidaritas.
Dikatakan Faisal, para pendaki ini asal dari Kabupaten Brebes dan rata rata sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Brebes.
“Kami menyayangkan siapapun mereka tidak meninggalkan rekannya sendirian saat alami hipoterma dan ini juga dapat berakibat fatal, apalagi ditengah hutan belantara” terang Faisal.
Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal, sejatinya para pendaki gunung itu memiliki sifat solidaritas yang tinggi bukan justru saling egois meninggalkan rekannya sendiri dalam kondisi sakit.
“Pendaki alami hipotermia ditinggal sendirian dan parahnya lagi mereka menitipkannya kepada pendaki lain yang sedang di Pos 4 oleh rekannya sendiri” ungkap Faisal.
Untuk sangksi kami tidak segan segan tetap kami berikan sangksi tegas sesuai aturan berlaku baku yakni 5 Tahun tidak bisa mendaki Gunung Slamet.
Faisal mengimbau agar para pendaki dari Base Champ Permadi sebelumnya untuk meregistrasi dan mengigatkan bahwa mendaki gunung bukan sekedar gaya-gaya karena ingin populer di Media Sosial.
Tetapi mencintai, melestarikan alam dan lingkungan hidup sekaligus sebagai olah raga untuk kesehatan tubuh dan bukan sekedar naik tanpa bekal atau Tek Tok alias bolak balik karena ingin di puji sebagai pendaki gunung sejati.***