Portal Pantura, Cilacap – Pada Kamis 16 Januari 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 23 Universitas Peradaban melaksanakan observasi dan survei di Desa Tayem, Kecamatan Karangpucung. Desa ini menjadi salah satu lokasi strategis untuk program KKN tahun ini, mengingat statusnya sebagai bagian dari inisiatif “Desa Cerdas” sekaligus tantangan terkait kategori “desa miskin ekstrem.”
Observasi ini bertujuan mengumpulkan data lapangan terkait kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan Desa Tayem. Selain mengidentifikasi permasalahan utama yang akan menjadi fokus program kerja KKN, kegiatan ini juga memetakan potensi desa untuk dikembangkan. Dalam prosesnya, para mahasiswa melakukan kunjungan langsung ke kantor balai desa untuk berdiskusi dengan Kepala Desa Kamsir dan Sekretaris Desa Dwi.
Desa Tayem secara administratif terbagi menjadi dua dusun, empat RW, dan 24 RT. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani, sementara sebagian lainnya bergerak di sektor perdagangan. Menariknya, meskipun desa ini tergolong dalam kategori “desa miskin ekstrem,” Sekretaris Desa Dwi menyebut bahwa hal itu tidak sepenuhnya menggambarkan realitas masyarakat. “Masyarakat mungkin senang menerima bantuan, tetapi saya lebih ingin mengangkat potensi sumber daya mereka,” ungkap Dwi.
Sebagai desa yang masuk dalam program Desa Cerdas, Tayem memiliki peluang besar untuk memanfaatkan teknologi dalam pengembangan potensinya. Namun, seperti diakui oleh pemerintah desa, berbagai tantangan masih harus diatasi untuk mewujudkan visi tersebut.
Dalam bidang pendidikan, Desa Tayem memiliki tiga Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan satu Taman Kanak-Kanak (TK). Pemerintah desa juga telah mendirikan perpustakaan desa yang dikelola oleh para kader. Sayangnya, minat baca anak-anak di desa ini masih tergolong rendah, sehingga perpustakaan belum berjalan optimal. Para mahasiswa mencatat perlunya pengenalan lebih intensif terhadap pentingnya membaca, disertai program motivasi yang menarik bagi anak-anak.
Kesehatan masyarakat Desa Tayem mendapatkan perhatian khusus dalam observasi ini. Posyandu rutin diadakan di setiap RW untuk melayani berbagai kelompok usia, mulai dari balita hingga lansia. Namun, kesadaran masyarakat untuk mengikuti Posyandu Lansia masih rendah, sehingga pelaksanaannya belum maksimal. Selain itu, data tahun 2024 mencatat adanya tujuh kasus stunting di desa ini, menunjukkan perlunya langkah revitalisasi program kesehatan, termasuk edukasi gizi bagi masyarakat.
Dalam sektor ekonomi, mayoritas pelaku usaha di Desa Tayem bergerak di bidang makanan. Meski demikian, banyak dari mereka menghadapi kendala dalam pemasaran produk. Kurangnya pengetahuan dan akses terhadap strategi pemasaran modern menjadi hambatan utama bagi pelaku UMKM. Potensi ini diidentifikasi sebagai salah satu prioritas yang akan diintervensi dalam program kerja KKN Universitas Peradaban.
Melalui data dan temuan yang didapatkan, mahasiswa KKN Universitas Peradaban diharapkan mampu merancang program kerja yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat Desa Tayem. Beberapa bidang yang diproyeksikan menjadi fokus antara lain:
- Pemberdayaan Ekonomi: Pelatihan strategi pemasaran digital untuk pelaku UMKM.
- Pendidikan dan Literasi: Kampanye gemar membaca serta revitalisasi perpustakaan desa.