BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
“Curah hujan diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, sehingga kami meminta warga untuk mengikuti arahan dari petugas dan menghindari daerah rawan banjir,” tambah Supriyadi.
Warga Mengungsi ke Tempat Aman
Sejak dini hari, warga di beberapa wilayah terdampak mulai mengungsi ke lokasi-lokasi aman yang telah disiapkan.
Tempat pengungsian, seperti masjid dan fasilitas umum lain, kini menjadi tempat perlindungan sementara bagi ratusan warga.
Beberapa dari mereka mengaku telah bersiap-siap menghadapi banjir karena curah hujan yang tak kunjung reda.
“Air mulai masuk ke rumah sejak subuh, jadi kami langsung membawa anak-anak dan barang-barang penting ke tempat yang lebih tinggi. Syukurlah, pemerintah cepat membantu kami,” ujar Suyatmi (45), salah satu warga Desa Bojong.
Kebutuhan logistik seperti makanan, air bersih, dan selimut menjadi hal mendesak yang terus diupayakan oleh pihak berwenang.
Meski begitu, warga berharap langkah penanganan jangka panjang segera direalisasikan agar banjir tahunan ini tidak terus terjadi.
Tantangan Mitigasi Jangka Panjang
Fenomena banjir yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Brebes, terutama di wilayah hilir Sungai Pemali, menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Selain curah hujan tinggi, kerusakan tanggul dan sedimentasi sungai disebut-sebut menjadi penyebab utama meluapnya air sungai.
Djoko Gunawan menekankan bahwa langkah normalisasi tanggul dan pengerukan sedimentasi akan segera dilakukan.
Namun, ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai, yang dapat memperparah kondisi banjir.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana di masa depan,” tegas Djoko.