tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Banner
News Plus

Sungai Pemali Meluap, Empat Kecamatan di Brebes Terendam Banjir

Avatar photo
×

Sungai Pemali Meluap, Empat Kecamatan di Brebes Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini
iklan

juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi susulan.

“Curah hujan diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, sehingga kami meminta warga untuk mengikuti arahan dari petugas dan menghindari daerah rawan ,” tambah Supriyadi.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Warga Mengungsi ke Tempat Aman

Sejak dini hari, warga di beberapa wilayah terdampak mulai mengungsi ke lokasi-lokasi aman yang telah disiapkan.

Tempat pengungsian, seperti masjid dan fasilitas umum lain, kini menjadi tempat perlindungan sementara bagi ratusan warga.

Beberapa dari mereka mengaku telah bersiap-siap menghadapi karena curah hujan yang tak kunjung reda.

“Air mulai masuk ke rumah sejak subuh, jadi kami langsung membawa anak-anak dan barang-barang penting ke tempat yang lebih tinggi. Syukurlah, pemerintah cepat membantu kami,” ujar Suyatmi (45), salah satu warga Desa Bojong.

Kebutuhan logistik seperti makanan, air bersih, dan selimut menjadi hal mendesak yang terus diupayakan oleh pihak berwenang.

Meski begitu, warga berharap langkah penanganan jangka panjang segera direalisasikan agar tahunan ini tidak terus terjadi.

Tantangan Mitigasi Jangka Panjang

Fenomena yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten , terutama di wilayah hilir Sungai Pemali, menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Selain curah hujan tinggi, kerusakan tanggul dan sedimentasi sungai disebut-sebut menjadi penyebab utama meluapnya air sungai.

Djoko Gunawan menekankan bahwa langkah normalisasi tanggul dan pengerukan sedimentasi akan segera dilakukan.

Namun, ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai, yang dapat memperparah kondisi .

“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana di masa depan,” tegas Djoko.

Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.