Ia juga menambahkan bahwa Kecamatan Tonjong dipilih karena memiliki tanah yang subur dan ideal untuk dijadikan pusat ketahanan pangan.
Tidak hanya fokus pada sektor pertanian, Ade mendorong agar potensi peternakan dan perikanan di wilayah tersebut juga dikembangkan.
“Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menciptakan diversifikasi ekonomi melalui sektor peternakan dan perikanan,” ujar Ade.
Mendorong Peran Masyarakat Desa
Program penanaman jagung dan kelapa ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat desa, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, melalui dukungan pemerintah daerah dan desa, masyarakat diajak untuk lebih aktif memanfaatkan lahan-lahan yang sebelumnya dibiarkan kosong.
Kapolsek Tonjong, AKP Hasari, menilai bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi masyarakat.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program ini, karena keberhasilannya tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan kita,” katanya.
Dengan luasnya lahan tidur yang diaktifkan, pemerintah berharap produksi jagung di Kabupaten Brebes dapat meningkat signifikan.
Selain memenuhi kebutuhan lokal, hasil panen diharapkan mampu berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan nasional.
Langkah Nyata untuk Masa Depan yang Lebih Mandiri
Melalui program ini, pemerintah menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Pemanfaatan lahan tidur menjadi salah satu solusi strategis untuk mengatasi tantangan di sektor pertanian, seperti kebutuhan akan lahan baru yang subur dan produktif.
“Langkah ini tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang untuk generasi mendatang,” pungkas Ade Apriyanto.
Dengan berbagai dukungan dari pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program penanaman jagung di Brebes diharapkan menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam mendukung visi ketahanan pangan nasional.***