Sementara itu, Camat Bumiayu, Cecep Aji Suganda, menyuarakan harapannya agar kegiatan serupa dapat menjadi agenda tahunan. Menurutnya, momentum seperti ini sangat penting untuk mempererat persatuan masyarakat, sekaligus memperkuat kolaborasi dalam meraih cita-cita bersama.
“Perayaan HUT Brebes ke-347 ini adalah bukti bahwa kita bisa bersatu dalam semangat kebersamaan. Brebes Beres adalah harapan kita bersama, dan kita harus terus bekerja sama untuk mewujudkannya,” ujar Cecep optimistis.
Harapan untuk Brebes yang Lebih Maju
Semangat optimisme juga disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Brebes, Nur Endro. Ia berharap di usia yang ke-347, Brebes dapat terus menunjukkan kemajuan di berbagai sektor. Menurutnya, peringatan ini menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan capaian sekaligus menentukan langkah strategis ke depan.
“Saya yakin, dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Kabupaten Brebes bisa menjadi daerah yang lebih maju dan berkembang. Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk perubahan yang lebih baik,” ungkap Nur Endro.
Kemegahan Tumpeng sebagai Simbol Kebersamaan
Tumpeng ketan pencok raksasa bukan hanya menjadi sajian utama, tetapi juga simbol dari filosofi kebersamaan masyarakat Bumiayu. Kehadirannya di tengah sarasehan menjadi pengingat akan pentingnya menghargai kearifan lokal dan memperkuat identitas budaya.
Proses pembuatan tumpeng ini juga melibatkan banyak pihak. Hal ini menunjukkan bagaimana semangat gotong royong masih menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Brebes.
“Tumpeng ini dibuat bersama-sama sebagai simbol persatuan. Kami berharap masyarakat terus menjunjung tinggi nilai-nilai ini, sehingga Brebes tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kuat secara sosial dan budaya,” tutur Iman Santoso.