tutup / scroll untuk melanjutkan
News Plus

52 Kapal Terbakar di Pelabuhan Jongor Tegal, Danlanal: Sudah 3 Kali Dalam 2 Tahun Terakhir

×

52 Kapal Terbakar di Pelabuhan Jongor Tegal, Danlanal: Sudah 3 Kali Dalam 2 Tahun Terakhir

Sebarkan artikel ini
Komandan Lanal (Danlanal) Tegal Letkol. Mar. Moch. Chanan Asfihani, M. tr. Hanla,
Komandan Lanal (Danlanal) Tegal Letkol. Mar. Moch. Chanan Asfihani, M. tr. Hanla,
iklan

, Portal Pantura – 52 kapal pencari ikan di Kota terbakar. Kebakaran yang terjadi pada Senin (14/8/2023) malam diketahui mulai pukul 19.30 WIB.

Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, api berasal dari salah satu kapal yang bersandar dekat dengan SPBU. Karena jaraknya berdekatan, api dengan cepat merembet ke kapal lain.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan
iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Selain itu, banyaknya bahan bakar seperti oli dan BBM di dalam kapal serta kontruksi kapal terbuat dari fiber dan kayu yang merupakan material mudah terbakar membuat upaya pemadaman oleh para nelayan dan warga gagal.

Mobil pemadam kebakaran hingga Selasa (15/8/2023) terlihat silih berganti melakukan upaya pemadaman pada titik api yang masih menyala.

Komandan Lanal (Danlanal) Letkol. Mar. Moch. Chanan Asfihani, M. tr. Hanla, kepada sejumlah awak media menyebut data sementara jumlah Kapal yang terbakar sebanyak 52 unit berasal dari 26 pemilik.

“Data sementara yang kami catat, total Kapal yang terbakar 52 unit dari 26 pemilik yang sudah melapor,” ungkap Danlanal di lokasi kebakaran, Selasa siang, 15 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Danlanal menjelaskan, kebakaran Kapal kali ini merupakan yang ketiga kalinya di Kota dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Dari kejadian sebelumnya selalu disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error. Menurut Danlanal dibutuhkan sinergi berbagai pihak untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa serupa.

“Tidak hanya kami yang mengatur, tapi butuh sinergi dari semua masyarakat maritim dimulai dari nelayan, pengurus dan abk, ” kata Chanan.

Chanan mengungkapkan, sebagian besar kapal masih minim alat keselamatan seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Semestinya, setiap Kapal dilengkapi APAR sehingga jika terjadi percikan api kecil bisa langsung diatasi dan tidak sampai membesar dan merembet ke kapal lain.

“Pernah kami sampaikan alat keselamatan yang kurang, contoh APAR. Sehingga apabila disetiap Kapal tersedia APAR ada percikan api kecil segera bisa diatasi, ” terang Chanan.

Danlanal juga menyinggung kondisi yang kurang layak dan over kapasitas. Mestinya hanya mampu menampung maksimal 300 kapal dibawah 30 GT. Namun kenyataan tiap hari ada sekitar 600 kapal diatas 30 GT yang bersandar dan saling berhimpitan.

Lanal telah mengatur kapal yang sandar yaitu yang bongkar muat. Namun disatu sisi dihadapkan dengan kondisi Pelabuhan yang didesain hanya untuk 200 Kapal 30 GT.

“Sekarang disini sudah ada yang diatas 100 GT dengan jumlah tiga kali lipat dari kapasitas maksimal. Memang perlu pemikiran khusus, tindakan khusus da treatment khusus untuk mengantisipasi kebakaran kebakaran yang terjadi, ” pungkas Danlanal.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.


Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI


Don`t copy text!