Lanjut Arif, Kenaikan harga gabah di tingkat produsen berbanding lurus dengan kenaikan harga beras di tingkat konsumen.
Untuk itu, peningkatan produksi harus terus didorong mengingat kondisi kenaikan harga gabah di lapangan salah satunya disebabkan oleh berkurangnya stok gabah.
“NFA terus melakukan berbagai upaya intervensi dengan menggelontorkan stok beras Bulog ke masyarakat untuk menanggulangi kenaikan harga beras di tingkat konsumen,” terangnya.
Intervensi tersebut berupa, bantuan pangan beras untuk 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat seluruh Indonesia.
Selain itu, menggencarkan Gerakan Pangan Murah, menggelontorkan beras SPHP baik di pasar tradisional, ritel modern, dan juga Pasar Induk Beras Cipinang.