Portal Pantura, Cirebon – Dalam upaya nyata menurunkan angka stunting di Indonesia, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKN-T Inovasi) IPB University menggelar program TANGKAS #2 di Desa Kendal, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Program yang fokus pada edukasi gizi dan demonstrasi memasak makanan pendamping ASI (MP-ASI) ini menjadi bukti nyata komitmen generasi muda dalam memerangi masalah gizi kronis yang mengancam masa depan anak bangsa.
Desa Kendal, yang masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi, menjadi sasaran utama program TANGKAS. Melalui kegiatan ini, tim KKN-T IPB University berupaya memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para ibu mengenai pentingnya gizi seimbang sejak dini.
Dengan demo masak nugget ikan yang kaya nutrisi, tim ini tidak hanya mengajarkan cara membuat MP-ASI yang bergizi, tetapi juga menginspirasi para ibu untuk lebih kreatif dalam mengolah makanan untuk anak-anak mereka.
Pilihan nugget ikan sebagai menu utama dalam demo masak bukanlah tanpa alasan. Ikan, sebagai sumber protein hewani yang berkualitas, mengandung asam amino esensial, zat besi, dan omega-3 yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan perkembangan fisik anak.
Ditambah dengan tahu sebagai sumber protein nabati dan wortel sebagai sumber vitamin dan serat, nugget ikan menjadi hidangan yang lengkap dan bergizi.
Suksesnya acara demo masak di Desa Kendal tidak lepas dari kerjasama yang baik antara tim KKN-T IPB University, kader posyandu, dan bidan desa. Kehadiran para ibu dengan antusiasme yang tinggi semakin menambah semarak acara.
Bidan Elly Nurlaeli, selaku narasumber, juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya ASI eksklusif dan teknik menyusui yang benar. Dikatakanya, ASI eksklusif adalah pondasi yang kuat untuk pertumbuhan bayi.
“Cairan kolostrum yang kaya akan antibodi sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi,” ujar Elly
Selain demo masak, tim KKN-T IPB University juga membuka sesi tanya jawab yang interaktif. Hal ini memberikan kesempatan bagi para ibu untuk bertanya seputar masalah gizi yang mereka hadapi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.