Portal Pantura, Brebes – Universitas Peradaban Bumiayu kini memiliki fasilitas olahraga yang memadai bagi mahasiswanya. Dengan diresmikannya sport center baru, mahasiswa kampus yang terletak di dekat fly over Kretek tersebut dapat lebih leluasa mengembangkan minat dan bakat mereka dalam bidang olahraga. Fasilitas ini diharapkan tidak hanya meningkatkan aktivitas fisik di kampus, tetapi juga mendukung kesejahteraan dan kesehatan mahasiswa.
Sport center yang diberi nama “Hartono-Ardi” tersebut merupakan sumbangan dari dua tokoh penting: Hartanto Widodo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis di Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Aqib Ardiyansyah, anggota DPR RI untuk periode 2024-2029. Keduanya memberikan kontribusi besar dalam pembangunan fasilitas ini, yang kini menjadi kebanggaan kampus.
Proses peresmian sport center ditandai dengan penandatanganan plakat oleh kedua donatur, Hartanto Widodo dan Aqib Ardiyansyah. Acara ini berlangsung meriah dengan kehadiran sejumlah tokoh kampus serta mahasiswa yang antusias menyaksikan momen penting tersebut. Dengan adanya sport center ini, diharapkan mahasiswa Universitas Peradaban memiliki sarana yang lebih baik untuk mendukung kegiatan olahraga, baik untuk kebutuhan rekreasi maupun prestasi.
Selain sebagai fasilitas olahraga, sport center ini juga menjadi simbol kolaborasi antara pihak kampus dengan para tokoh nasional yang peduli terhadap pengembangan generasi muda melalui dukungan infrastruktur yang memadai.
Tak hanya meresmikan sport center, Aqib Ardiyansyah juga menunjukkan kepeduliannya pada dunia pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Peradaban. Beasiswa ini secara khusus ditujukan bagi mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Nusa Tenggara Timur dan Sumatra. Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pemerataan pendidikan di Indonesia.
Aqib menegaskan bahwa beasiswa ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang kurang mampu agar dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik. “Pendidikan adalah kunci utama dalam memajukan bangsa. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa setiap anak bangsa, di mana pun mereka berada, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas,” ujarnya.
Setelah acara peresmian sport center, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum bertajuk “Leadership Strategy Dialogue of Indonesia Energy Transition”. Kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber penting, yaitu Hartanto Widodo dan Aqib Ardiyansyah. Acara ini menarik perhatian ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan, dosen, hingga praktisi di bidang energi, yang berkumpul untuk mendiskusikan isu transisi energi yang menjadi perhatian utama dunia saat ini.
Dalam kuliah umum tersebut, Hartanto Widodo membahas pentingnya strategi kepemimpinan dalam menghadapi tantangan energi global, khususnya dalam konteks transisi dari energi fosil ke energi terbarukan. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan kebijakan yang tepat dan kolaborasi antara berbagai sektor, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Aqib Ardiyansyah, dalam kesempatan yang sama, menambahkan bahwa transisi energi tidak hanya sebatas teknis, tetapi juga memerlukan perubahan pola pikir di masyarakat. “Kita harus memulai dari pendidikan, dari kampus–kampus seperti Universitas Peradaban ini, untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya energi bersih dan keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya. Aqib juga menyoroti perlunya dukungan lintas sektoral, termasuk dari para pemangku kepentingan di sektor energi, agar Indonesia dapat mencapai target transisi energi secara optimal.
Kuliah umum ini menjadi sangat relevan mengingat isu transisi energi adalah salah satu topik global yang tengah hangat diperbincangkan. Banyak negara, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Proses transisi ini tentunya tidak mudah, mengingat infrastruktur yang ada saat ini masih sangat bergantung pada energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi.
Namun, dengan kebijakan yang mendukung serta peran aktif dari masyarakat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam penggunaan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan meningkatkan investasi pada teknologi energi bersih dan memanfaatkan potensi alam yang melimpah, seperti tenaga surya dan panas bumi.
Hartanto Widodo juga menekankan bahwa keberhasilan transisi energi tidak hanya bergantung pada teknologi semata, tetapi juga pada kesiapan masyarakat dan pemimpin di berbagai sektor. “Kita membutuhkan pemimpin yang visioner dan berani mengambil langkah-langkah strategis untuk mengubah paradigma energi kita. Ini bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga soal bagaimana kita mengelola perubahan di masyarakat,” jelasnya.***
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.