Portal Pantura, Brebes – Universitas Peradaban di Bumiayu, Kabupaten Brebes, menggelar Sidang Senat Wisuda ke-9 pada Sabtu 23 November 2024 bertempat di Gedung Sport Center Hartanto-Aqib.
Acara ini berlangsung khidmat, dihadiri Pj Bupati Brebes Djoko Gunawan MT, jurnalis senior Andy F. Noya, serta dibuka langsung oleh Rektor Universitas Peradaban, Dr. Kadarisman, M.Si.
Dengan tema Transformasi Digital: Membangun Generasi Pemimpin di Era Transparansi dan Ekonomi Global, sebanyak 340 mahasiswa terdiri atas 116 laki-laki dan 224 perempuan diwisuda pada acara ini.
Prosesi wisuda berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.30 WIB, meluluskan mahasiswa dari berbagai program studi.
Ralat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyumbang jumlah lulusan terbanyak, yakni 118 orang.
Penghargaan bagi Wisudawan Berprestasi
Sebagai apresiasi, penghargaan diberikan kepada wisudawan terbaik dari masing-masing program studi.
Beberapa peraih IPK tertinggi di antaranya adalah Reza Setya dari Pendidikan Matematika dengan IPK 3,89, Dwi Yolanda Octavia dari Akuntansi dengan IPK 3,88, dan Khudaebi Ikhtiara dari Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,81.
Pemberian penghargaan ini dilakukan dalam suasana penuh kebanggaan, disaksikan oleh keluarga yang hadir mendampingi para lulusan.
Pidato Haru dari Perwakilan Wisudawan
Pidato mewakili wisudawan disampaikan oleh Nadia Nur Aulia dari program studi Hubungan Internasional.
Dalam pidatonya, Nadia mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada para orang tua yang telah berjuang demi kesuksesan anak-anak mereka.
“Kesuksesan ini adalah buah dari doa tulus ayah dan ibu. Doa yang selalu mencapai langit, menjadi penguat kami dalam menghadapi segala tantangan,” ujar Nadia dengan penuh emosi, disambut tepuk tangan hadirin.
Pesan Inspiratif dari Andy F. Noya
Sebagai pembicara utama, Andy F. Noya, seorang jurnalis senior sekaligus tokoh televisi, menyampaikan pesan motivasi kepada para wisudawan.
Ia menekankan pentingnya karakter dan akhlak dalam menghadapi dunia kerja yang kian kompetitif, melampaui keterampilan teknis semata.
“Setelah lulus, tanggung jawab kalian menjadi lebih besar. Kalian akan menghadapi dunia kerja di tengah perkembangan teknologi yang luar biasa pesat,” ujar Andy.
Ia mengingatkan bahwa teknologi dapat membawa manfaat maupun dampak negatif, tergantung pada bagaimana seseorang memanfaatkannya.
Andy juga mengangkat isu disrupsi teknologi yang mengancam banyak pekerjaan tradisional.
“Lihatlah bagaimana banyak pekerjaan seperti kasir atau penjaga tol kini digantikan oleh mesin. Era digital memang memudahkan, tetapi juga menuntut kita untuk terus belajar agar tetap relevan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia berpesan agar generasi muda tidak terjebak dalam budaya pamer atau flexing yang berpotensi merusak moral.
Andy juga mendorong para wisudawan untuk menghargai perjuangan orang tua serta terus mengejar pendidikan melalui berbagai peluang, termasuk beasiswa untuk melanjutkan studi di universitas nasional maupun internasional.
Momen Berkesan dalam Wisuda
Selain prosesi pemindahan kuncir toga oleh rektor dan jajaran dekan, acara ini diisi dengan penampilan paduan suara dan tari tradisional oleh Unit Kegiatan Mahasiswa PAC.
Salah satu yang memukau hadirin adalah Tari Gendewo Pinentang yang menjadi bagian dari pelestarian budaya lokal.
Ketua panitia wisuda, Eka Farida Fasha, M.Pd., turut menyampaikan rasa bangga dan haru melihat keberhasilan para mahasiswa yang diwisuda tahun ini.
“Saya berharap para wisudawan dapat membawa nama baik Universitas Peradaban dan meraih kesuksesan di mana pun mereka berada,” ungkapnya.
Penutup Prosesi
Acara ditutup dengan doa dan penyampaian pesan dari Rektor Universitas Peradaban.
Universitas juga menyampaikan permohonan maaf kepada para wisudawan jika selama masa pendidikan terdapat kekurangan.
Rektor turut mendoakan agar para lulusan mampu menghadapi masa depan dengan sukses dan tetap menjaga nama baik almamater.
Sidang senat wisuda Universitas Peradaban ke-9 ini menjadi momentum istimewa bagi para wisudawan, keluarga, dan civitas akademika.
Tidak hanya menandai akhir dari perjalanan pendidikan formal, tetapi juga awal baru dalam menapaki dunia kerja yang penuh tantangan sekaligus peluang.***
