Menurutnya, kolaborasi ini dapat mengurangi angka pengangguran lulusan SMK.
Yonal Herdian menyambut positif inisiatif tersebut.
“Kerja sama ini memperkuat kurikulum sekolah sekaligus membuka akses siswa ke industri. Target kami, lulusan bisa bersaing secara global,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada 2012, Sharp Class telah menjangkau 10 kota, termasuk Aceh, Surabaya, dan Denpasar.
Dari total 800 lulusan, 10% terserap di Sharp Indonesia, sementara sisanya bekerja di perusahaan dalam dan luar negeri.
Sharp Indonesia menegaskan komitmennya dalam membangun SDM berkualitas melalui pelatihan berbasis kebutuhan industri.
Program ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.***