Portal Pantura, Brebes – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah semakin memanas dengan kehadiran dua kandidat yang memiliki latar belakang militer dan kepolisian. Andhika Perkasa, mantan Panglima TNI, dan Ahmad Luthfi, mantan Kapolda Jawa Tengah, kini bersaing untuk posisi Gubernur Jawa Tengah.
Kedua kandidat ini tidak hanya dikenal karena pengalaman mereka dalam dunia keamanan, tetapi juga karena kekayaan yang mereka miliki, yang tercermin dalam laporan harta kekayaan mereka.
Dari data yang diperoleh dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Andhika Perkasa memiliki aset yang sangat signifikan. Andhika tercatat memiliki 23 bidang tanah dan bangunan yang diperoleh dari hasil sendiri maupun hibah.
Nilai tanah dan bangunan yang diperoleh melalui hibah bervariasi antara Rp150 juta hingga Rp5,5 miliar, dan tersebar di berbagai lokasi, termasuk di luar negeri. Sedangkan, aset yang diperoleh secara pribadi berkisar antara Rp100 juta hingga Rp450 juta, dengan lokasi utama di Bantul dan Yogyakarta.
Selain itu, Andhika juga memiliki satu unit mobil dengan nilai mencapai Rp1,8 miliar serta aset bergerak lainnya yang totalnya mencapai Rp10,1 miliar. Di bidang investasi, Andhika memiliki surat berharga senilai Rp3,17 miliar. Untuk kekayaan likuid, Andhika mencatatkan kas setara kas sebesar Rp31.435.319.648.
Sementara itu, Ahmad Luthfi, yang pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah, menunjukkan kekayaan yang juga mencolok. Luthfi memiliki tanah dan bangunan yang totalnya bernilai Rp6,3 miliar, yang tersebar di Solo dan Sukoharjo. Ia juga menguasai lima unit mobil dengan nilai berkisar antara Rp100 juta hingga Rp250 juta masing-masing serta satu unit Harley Davidson senilai Rp35 juta.
Kekayaan Luthfi juga meliputi harta kas dan setara kas yang mencapai Rp3.033.497.662. Secara keseluruhan, total harta kekayaan Luthfi yang tercatat dalam LHKPN adalah sebesar Rp10.268.497.662.
Dengan perbandingan kekayaan, Andhika Perkasa memiliki total kekayaan yang jauh lebih tinggi, mencapai Rp184.530.569.648, dibandingkan dengan Luthfi. Perbedaan mencolok ini menggambarkan betapa besar perbedaan dalam aset yang dimiliki oleh kedua kandidat.
Pilkada Jateng ini tidak hanya menjadi arena pertarungan politik tetapi juga memberikan gambaran mengenai profil kekayaan para calon pemimpin daerah.
Persaingan antara Andhika dan Luthfi akan semakin menarik untuk diikuti, mengingat latar belakang mereka yang kuat dan aset yang mereka miliki. Seiring dengan semakin dekatnya hari pemilihan, publik akan semakin menantikan bagaimana kedua kandidat ini akan mengatasi tantangan dan menawarkan solusi untuk masa depan Jawa Tengah.***