Pesantren dan Peran Strategisnya dalam Kebersihan serta Kesehatan Berbasis SDGs - Portal Pantura

Menu

Mode Gelap

Perspektif

Pesantren dan Peran Strategisnya dalam Kebersihan serta Kesehatan Berbasis SDGs

badge-check


					Ilustrasi Santri. (Unsplash/Muh Makhlad) Perbesar

Ilustrasi Santri. (Unsplash/Muh Makhlad)

Portal Pantura – , sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, telah memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan mendalami ilmu agama bagi generasi muda.

Lebih dari sekadar institusi pembelajaran, pesantren adalah komunitas hidup yang menanamkan disiplin, nilai-nilai keislaman, dan budaya kolektif.

Di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi, pesantren memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Tantangan Kebersihan di Lingkungan Pesantren

Meski menjadi pusat pendidikan dan pengajaran agama, banyak pesantren di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan kebersihan dan kesehatan lingkungan.

IKLAN IKLAN

Pesantren di daerah pedesaan atau terpencil sering kali kekurangan fasilitas sanitasi, akses air bersih, serta teknologi pengelolaan limbah.

Kondisi ini berdampak pada kesehatan fisik para santri, menciptakan risiko penyakit yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

Di sisi lain, santri yang tinggal di pesantren memiliki rutinitas sehari-hari yang melibatkan lingkungan fisik pesantren.

Jika kebersihan kurang terjaga, hal ini tidak hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga dapat menurunkan produktivitas belajar.

Selain itu, limbah yang tidak terkelola dengan baik, seperti sampah organik dan plastik, berpotensi mencemari sumber air sekitar yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Integrasi Nilai Islam dan Prinsip Keberlanjutan

Dalam Islam, kebersihan adalah bagian penting dari ibadah. Konsep thaharah (kebersihan) menjadi dasar yang kuat untuk membangun pola hidup bersih dan sehat di pesantren.

Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan prinsip keberlanjutan dapat menjadi pendekatan strategis untuk mengatasi tantangan kebersihan di pesantren.

Santri dapat diajarkan bahwa menjaga kebersihan tidak hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai tanggung jawab sosial dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.

Contoh implementasi ini adalah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pesantren.

Santri dilibatkan secara aktif dalam menjaga kebersihan fasilitas bersama, seperti kamar mandi, ruang belajar, dan tempat tinggal.

Selain itu, praktik daur ulang sampah organik menjadi kompos dapat diajarkan sebagai bagian dari pelestarian lingkungan, sembari memperkuat pemahaman mereka tentang pengelolaan limbah berbasis Islam.

Kontribusi Pesantren pada Pencapaian SDGs

Pesantren memiliki peran penting dalam mendukung dua poin utama SDGs, yaitu Good Health and Well-being (SDG 3) dan Clean Water and Sanitation (SDG 6).

Upaya pesantren dalam memperbaiki fasilitas sanitasi dan memberikan edukasi kebersihan kepada santri berkontribusi langsung pada kesehatan lingkungan dan masyarakat sekitar.

Sebagai contoh, pesantren dapat menjadi model percontohan bagi komunitas lain dalam menciptakan sistem pengelolaan limbah terpadu dan menyediakan akses air bersih yang berkelanjutan.

Di beberapa pesantren, telah ada upaya untuk memanfaatkan teknologi sederhana, seperti pembangunan biopori untuk meningkatkan penyerapan air tanah atau pembuatan sumur resapan.

Meskipun belum merata, inisiatif ini menunjukkan bahwa pesantren dapat menjadi pelopor dalam menerapkan solusi keberlanjutan berbasis lokal.

Penelitian dan Temuan Lapangan

Penelitian terbaru yang dilakukan melalui observasi dan kajian literatur pada beberapa pesantren di Indonesia mengungkapkan bahwa kebijakan kebersihan yang ada sering kali masih terbatas pada pengaturan internal tanpa mengacu pada prinsip keberlanjutan.

Walaupun pengurus pesantren memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan, tantangan seperti keterbatasan anggaran dan kurangnya pendidikan terkait kebersihan menjadi hambatan utama.

Namun, penelitian juga menemukan adanya inisiatif lokal di beberapa pesantren.

Santri senior, misalnya, mencoba menciptakan inovasi kecil seperti mengolah limbah organik menjadi pupuk alami.

Upaya ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan santri jika didukung dengan pelatihan dan pendanaan yang memadai.

Rekomendasi Strategis

Untuk mengoptimalkan peran pesantren dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, diperlukan kolaborasi antara pengelola pesantren, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah.

Beberapa langkah strategis yang dapat diambil:

1. Edukasi Kebersihan Berbasis Kurikulum

Pendidikan formal terkait kebersihan dan kesehatan lingkungan perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum pesantren.

Hal ini dapat meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari ibadah.

2. Peningkatan Fasilitas Sanitasi

Pemerintah dan mitra eksternal dapat mendukung penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih yang memadai di pesantren, termasuk sistem pengelolaan limbah yang lebih modern.

3. Pendampingan Teknis

Program pelatihan tentang pengelolaan lingkungan berbasis teknologi sederhana dapat diberikan kepada pengurus pesantren dan santri.

4. Penerapan Kebijakan Berbasis SDGs

Pesantren perlu mengembangkan kebijakan kebersihan yang lebih sistematis dan terintegrasi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sesuai target SDGs.

Pesantren memiliki potensi besar sebagai model pendidikan berbasis komunitas yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan prinsip keberlanjutan, pesantren dapat menjadi agen perubahan sosial yang tidak hanya mendidik generasi muda, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.

Upaya ini akan memperkuat kontribusi pesantren dalam mendukung pencapaian SDGs, sekaligus menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya.***

Pilihan Redaksi

Konsolidasi NU: Fondasi Penting untuk Menjawab Tantangan Zaman  

31 Desember 2024 - 15:00 WIB

Anggot DPR RI Harris Turino Soroti Kasus Uang Palsu di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

29 Desember 2024 - 16:32 WIB

Dr. Ir. Harris Turino, M.Si., M.M.

Wacana Pemekaran Kabupaten Brebes Selatan: Solusi Pemerataan Pembangunan dan Peningkatan Pelayanan Publik

25 Desember 2024 - 16:00 WIB

Peta Kabupaten Brebes.

BUMDes Dapat Berperan dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis

13 Desember 2024 - 10:00 WIB

Pj Bupati Brebes Djoko Gunawan melihat langsung uji coba makan gratia di sekolah. (Humas Kab. Brebes)

Pesantren Bersih, Membangun Masyarakat Sehat: Peran Pendidikan dalam Membangun Lingkungan

10 Desember 2024 - 06:00 WIB

Ilustrasi Pesantren. (Pexels)
Trending di Perspektif
Don`t copy text!