Lantas, apa saja penyebab LGBT?
Faktor-faktor penyebab LGBT menurut Fatimah Asyari antara lain : Keluarga, Pergaulan dan Lingkungan, Biologis, Moral dan Akhlaq, dan Pengetahuan Agama yang Lemah. Sehingga dari beberapa faktor tersebut seharusnya yang dicarikan adalah solusinya, bukan sebaliknya justru memperjuangkan diakuinya eksistensi kaum LGBT.
Sementara menurut Green dan Blanchard, LGBT merupakan ganguan identitas gender yang muncul sejak masa kanak-kanak antara lain pada usia 2-4 tahun. Ganguan tersebut berkaitan dengan hormon dalam tubuh.
Lebih lanjut, Kaplan, Sadock dan Greeb menjelaskan bahwa tubuh manusia menghasilkan hormon testosteron yang mempengaruhi neuron otak, dan berkontribusi terhadap maskulinisasi otak yang terjadi pada area seperti hipotalamus, dan sebaliknya dengan hormon feminis.
Islam memandang LGBT
Islam adalah agama yang mayoritas dianut oleh 80% lebih penduduk Indonesia. Sementara dalam kacamata Islam, memandang bahwa LGBT adalah perbuatan haram. Sebab manusia diciptakan dengan kodratnya sebagai laki-laki dan perempuan. Bukan homoseksual, baik Gay maupun Lesbian.
Bahkan dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang menyampaikan tentang hal itu. Misalnya dalam Surah adz-Dzariyat : 49, Surah an-Najm : 45, Surah al-Ankabut : 28, dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
LGBT bukan saja penyimpangan, tetapi juga ancaman kemanusiaan. LGBT bisa mengancam eksistensi manusia, sebab dengan hubungan sesama jenis manusia lama kelamaan akan punah. Disamping itu perbuatan tersebut juga menjadi sarana menyebarkan penyakit kelamin. Sampai hari ini, kaum Gay masih menjadi faktor dominan penyebaran penyakit HIV/AIDS. ***
(Adi Attsani, SH. Adv/Divisi Kajian & Advokasi, LBH PU Jateng)