Portal Pantura – Fenomena Gerhana Bulan Total akan menghiasi langit malam pada pertengahan Ramadhan 1446 H, tepatnya 14 Maret 2025.
Peristiwa langka ini terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, menghalangi cahaya Matahari ke Bulan.
Selain menjadi daya tarik ilmiah, momen ini memiliki makna spiritual bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui shalat khusuf.
Shalat Khusuf: Ibadah Sunnah Penuh Makna
Shalat gerhana bulan (khusuf) merupakan ibadah sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai wujud ketakwaan dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT.
Berdasarkan rujukan NU Online, shalat ini dianjurkan dilaksanakan berjamaah, meski bisa juga dilakukan secara mandiri.
Tata Cara Shalat Khusuf
Berikut panduan praktis shalat gerhana bulan sesuai sumber terpercaya:
- Niat
– Berjamaah:
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”
– Mandiri:
Ushalla sunnatal khusufil qamari rak‘ataini mustaqbilal qiblati lillahita‘ala.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.”
- Rangkaian Shalat
– Takbiratul ihram, baca doa iftitah, taawudz, dan Surah Al-Fatihah dilanjutkan surah panjang (misal: Al-Baqarah) dengan suara jahr (keras).
– Ruku’ pertama, lalu bangkit (i‘tidal).
– Baca kembali Al-Fatihah dan surah panjang, kemudian ruku’ kedua.
– I‘tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua.
– Ulangi tata cara serupa pada rakaat kedua.
– Tutup dengan tasyahud akhir dan salam.