Video – Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Paguyangan, Kabupaten Brebes, mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan guna meningkatkan kapasitas dan lebih siap dalam menghadapi berbagai situasi darurat, termasuk potensi dampak dari cuaca ekstrem yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Pelatihan ini dilaksanakan di kawasan Wanawisata Tuk Sirah Pemali pada Minggu hingga Senin, 22–23 Desember 2024.
Kegiatan tersebut melibatkan instruktur dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang memberikan berbagai materi pelatihan, termasuk baris-berbaris (PBB), teknik penyelamatan (rescue), serta keterampilan dasar lainnya yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas di lapangan.
Kepala Desa Paguyangan, Faqih Maulana menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota Linmas agar lebih siap dalam menjalankan tugas di masyarakat.
Ia menekankan pentingnya peran Linmas yang bersifat multifungsi, mulai dari menjaga keamanan lingkungan hingga membantu penanganan situasi darurat seperti bencana alam.
Dikatakanya, Linmas memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas anggota Linmas menjadi kebutuhan yang mendesak agar mereka lebih siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga diharapkan dapat membentuk jiwa kepemimpinan yang kuat di kalangan anggota Linmas, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam situasi mendesak.
Kapolsek Paguyangan, Iptu Tasudin turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Desa Paguyangan dalam menyelenggarakan pelatihan ini.
Menurutnya, keberadaan Linmas memiliki peran strategis, terutama dalam membantu tugas kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan Linmas. Ia sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Desa Paguyangan dalam memperkuat kapasitas Linmas. Mereka adalah garda terdepan dalam membantu masyarakat, terutama dalam situasi darurat.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut, para peserta dibekali dengan berbagai keterampilan yang relevan dengan tugas mereka di lapangan.
Materi seperti disiplin baris-berbaris (PBB) bertujuan untuk melatih kekompakan dan kedisiplinan, sementara pelatihan teknik penyelamatan (rescue) memberikan pengetahuan dasar tentang cara menangani korban dalam situasi bencana.
Selain itu, para peserta juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya komunikasi efektif dalam penanganan situasi darurat serta bagaimana mengoordinasikan bantuan dengan pihak terkait seperti TNI, Polri, dan instansi pemerintah lainnya.***